Selamat Menikah Hestik


Gelas Souvenir Pernikahan Hestik
Hari minggu itu, 14/12/14 saya menghadiri resepsi teman SD yang masih teman lagi ketika SMP. Bosan juga 9 tahun satu sekolahan, 6 tahun se-SD, 3 tahun se-SMP, sudah begitu selalu sekelas pula. Hadehhh -___-

Untungnya sewaktu SMA saya tidak tinggal di Jogja lagi, karena saya ikut pindah orangtua ke Sragen dan melanjutkan SMA di sana. Lalu setelah lulus SMA saya melanjutkan kuliah di UNS Solo, S1 Psikologi (yang masih numpang di fakultas kedokteran).

Kalau ditanya kapan lulusnya? Saya jawab "Baru 6 Desember kemarin diwisuda". Masih kinyis-kinyis ini gaesss. Haha.

Kalau ditanya berapa lama lulusnya? 5 tahun! *Jangan sekali-kali berniat mencontohnya ya gaes, sama sekali tidak membanggakan*

Setelah lulus kuliah saya memutuskan balik ke Jogja. Saya dan adik pertama mencoba sukses kembali dodolan busa dan aneka furniture dengan merk dagang 'Intan Meubel 2'.

Karena saya sudah kembali ke Jogja makanya tidak enak kalau tidak datang ke resepsiannya. Siapa tahu bertemu dengan teman-teman SD atau SMP di sana, kan bisa sekalian numpang reunian gratis.

Saya berencana datang dengan teman-teman se-dusun yang masih se-SD dengan Hestik. Saya sudah janjian dengan dua sahabat: Rahmat dan Edi, teman sedari kecil. Jadilah kami berangkat sekitar pukul 13.00 dengan dua sahabat saya itu dan beberapa teman se dusun lainnya.

Tiba di parkiran tempat pernikahan Hestik datang menyusul Eka 'prenjak' dengan suaminya Nurdin. Dua-duanya teman se-dusun. Nurdin kakak kelas dan Eka teman sekelas sewaktu SD dulu. Eka sekarang sudah mlendung, hamil 4 bulan.

Tidak sia-sia datang, di sana saya bertemu dengan teman-teman SD dan SMP. Dua sahabat SMP saya, sebut saja, Dian dan Amat. Dua-duanya membawa serta pasangannya. Pamer kemesraan. Ndak tahu sudah menikah atau masih pacaran. Semoga cepat menikah sajalah mereka, sudah tua juga, sudah wayah e.

Ketemu juga teman SMP lainnya, dua Aris. Yang satu sudah menikah. Yang satunya lagi masih suka ekplorasi diri kemana-mana. Sudah sampai Sumatra katanya. Keren juga. Tapi memang pantas kalau dia suka berkeliling kemana-mana.

Saya ingat sewaktu SMP dia adalah siswa yang suka usil dan agak pecicilan, walaupun sebenarnya dia itu penakut. Sepertinya tidak berubah kalau dilihat sekarang. Masih banyak bicara, walaupun sebenarnya orangnya baik apalagi dengan orang yang cocok dan membuat dirinya nyaman.

Aris banyak bercerita karena duduk kami bersebelahan. Dia bilang ada tato batik di lengan kirinya. Dia sekarang mengimejkan diri dengan kemana-mana selalu membawa topi dan berkumis. Selalu memakai kemeja panjang yang digulung. Biar seperti pak Jokowi katanya. *Ketahuan kan kalau dia pendukung siapa? :D*

Saya pun bertemu dengan teman-teman SD lainnya. Menarik karena banyak di antara teman-teman saya ini yang sudah menikah. Salut kepada mereka yang sudah berani menikah di usia muda. Gek aku kapan?

Walah malah melenceng. Oke oke. Kembali ke resepsiannya Hestik. Pertama saya kagum ketika melihat dekorasinya. Cantik panggungnya. Kedua, saya melihat mempelai wanita menggunakan jilbab. Saya perhatikan tren penggunaan jilbab di Indonesia semakin pesat. Beda sewaktu saya masih kecil dulu. Kalau ada yang menikah perlu prosesi yang panjang, kental dengan tradisi jawa. Pakaian pengantin pun dengan pakaian adat jawa.

Saya rasa-rasa. Saya hitung-hitung. Karena saya buru-buru juga. Kok sepertinya resepsi ini lama ya. Sampai ketika ada rintik gerimis, seseorang maju ke depan. Saya kira dia MC resepsi ini. Lalu dia memberikan instruksi kepada para pemuda yang sinoman agar mempercepat laden-nya, segera mengeluarkan hidangan utama (nasi maksudnya).

Kami pun satu-satu menerima nasi itu. Lalu dengan rintik yang masih kecil itu kami segera memakannya. Malah seperti lomba makan cepat. Huwahaa.

Setelah selesai makan kami sepakat langsung pamit saja keburu hujannya tambah deras. Sambi menenteng gelas souvenir itu kami beriringan maju ke depan untuk salaman dengan pengantin. "Selamat ya :)"

Lanjut berlalu ke tempat parkiran. Lalu ke dusun kami. Dan saya langsung werr ke toko lagi. Berpisah lagi deh. Kapan-kapan ketemu lagi ya kawan. Di pernikahanmu atau pernikahanku. Atau kesempatan lain juga bolehlaaaaaaaaaaah :D
Up