RESOLUSI 2013


Segala puji bagi Allah Swt. Subhanallah. Bersyukur atas segala nikmat hingga akhir tahun ini. Atas terhindarnya bala bahaya. Atas diri yang terlindungi dalam nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat taqwa. Nikmat cukup serta nikmat sehat.

Bersyukurlah. Bukan kita yang kecelakaan tahun ini. Bukan kita yang terbaring di rumah sakit. Alhamdulillah. Bersyukurlah kita masih hidup hingga detik ini.

Nah, berbicara akhir tahun. Maka, dalam benak kita akan muncul resolusi tahun depan. Tahun yang harus lebih baik dari tahun ini. Minimal sama. Oh tidak. Harus lebih baik. Benamkan dalam benak anda.

Saya punya tiga catatan besar mengenai resolusi 2013. Pertama, pertama kali keluar negeri. Cita-cita yang hanya Allah dan saya yang baru boleh tahu, tapi tetep minta doanya dari teman-teman semua. Terimakasih yang sudah mengucapkan,”aamiin”. Terimakasih sekali lagi.

Kedua, pertama kali membuka usaha. Rencana membuka usaha selalu dibahas setiap minggu saya pulang dari kos. Maka dari awal tahun, take-action adalah satu-satunya pilihan. Pernah, saya ditanya,”apa tidak ingin merampungkan skripsi dulu?”. Maka saya jawab di bagian ketiga.

Ketiga, pertama kali menerbitkan buku. Inilah resolusi ketiga saya. Menerbitkan buku. Ya, skripsi. Buku tebal bernama srkripsi ini harus saya selesaikan sebelum tengah tahun 2013.
Sebenarnya masih banyak keinginan saya. Tapi 3 inilah yang paling besar. Tahun 2013 menjadi tahun yang pertama, pertama dan pertama bagi saya. Aamiin

Saya menunggu cerita resolusi tahun 2013 dari teman-teman. Dan saya doakan bagi kita semua. Semoga resolusinya juga tercapai. Semoga kita semakin berguna bagi keluarga, negara dan agama. Aamiin.


Saya ucapkan selamat tahun baru 2013. Satu kata untuk 2013 “INDONESIA”.

 

Keep fighting !!! learn, action, and share
@johanhariyanto

 

Agar Anda Disiplin Waktu

Banguunnnnnnnnnnnnnn!!! Apakah teriakan itu yang anda dengar setiap pagi? Alhamdulillah saya tidak mengalaminya. Ya, saya kan indekost. Hehe


Tapi alhamdulillah saya bangun lebih awal. Terutama dari tetangga kamar kos saya. Hahaha. Peace. Sebagai muslim saya wajib untuk bangun pagi. Sebagai penggugur kewajiban sholat subuh juga mengambil faedah waktu shubuh. Yang paling penting bangun pagi itu baik untuk kesehatan. Nggak usah dibantah. Itu sudah bukan rahasia umum lagi.


Bangun lebih awal. Saya punya prinsip, sesuatu yang diawali dengan yang baik, nanti prosesnya juga berjalan dengan baik. Dan hasilnya pun akan baik. Minimal baik-baik saja.


Masih ingat resolusi harian. Luangkan waktu sebelum tidur. Jika anda bukan orang yang pandai membayangkan, catat pada buku agenda. Tulis apa yang ingin anda raih besok. Tulis sebanyak-banyaknya. Ini akan membantu agar anda tidak menyia-nyiakan waktu. Juga akan membuat hari anda lebih berarti. Saya ulangi, hari anda akan lebih berarti. Buktikan. Saya sudah lakukan. Sekarang giliran anda.


Hindarilah kebiasaan telat. Jangan pedulikan orang lain yang tidak ontime. Utamakan diri anda. Jangan menurunkan kualitas diri. Jangan membuat diri anda hina karena kebiasaan anda yang tidak tepat waktu. Tidak tepat waktu juga bikin orang lain sebel. Orang sudah menunggu berjam-jam tapi anda tidak segera datang. Perhatikanlah. Ini juga salah satu pemicu seringnya pasangan muda marahan.


Sholatlah diawal waktu. Beruntung saya seorang muslim. Kewajiban sholat 5 waktu mendorong seseorang disiplin waktu. Sholatlah berjamaah di masjid. Terutama anda yang laki-laki. Bagaimana mau membangun bangsa. Sholat saja tidak disiplin. Laki-laki sholatnya di masjid dan jamaah. Sholat di rumah sendiri, paling banter berdua atau bertiga. Ini pemahaman yang keliru. Sangat keliru. Laki-laki itu sholatnya di masjid, wanita di rumah. Bukan sebaliknnya. Sebelum datang kemalasan. Sebelum datang kemalangan. Sebelum sampai pada kematian. Cepatlah sholat. Sebelum disholatkan. Nah lho!!!


Tidurlah lebih awal. Nabi mensunnahkan agar kita cepat tidur setelah sholat isya. Haditsnya,” Sesungguhnya rasulullah saw membenci tidur sebelum isya’ dan membenci obrolan setelah isya.” (Muttafaqun Alaih). Kalau bang haji bilang,”begadang jangan begadang, begadang tiada artinya”. Nabi itu tidurnya lebih awal kecuali dalam keadaan sangat terdesak. Bahkan dalam perang pun nabi tidur lebih awal. Nah, ini kata nabi bukan kata saya. Sekarang tinggal anda. Anda orang yang beriman. Mau mengikuti atau meninggalkan sunnah nabi. Renungkan itu !!!


Tuhan itu Maha Kaya. Maka Tuhan suka memberi. Jadilah Tuhan Maha Pemberi. Salah satunya memberi nikmat waktu. Kita semua harus bersyukur. Tuhan memberikan waktu 24 jam dalam sehari. Cuma-Cuma. Anda diberi kebebasan 24 jam penuh untuk mengelolanya. Mau berbuat apapun boleh. Mau menabung dosa boleh. Mau mengerjar dunia boleh. Mau menjemput akhirat boleh. Mau menimba amal boleh. Pokoknya terserah anda. Tapi saya ingatkan, resiko tanggung sendiri.


Sssstt. Saran saya jangan menyia-nyiakan waktu. Nikmat waktu itu mahal. Nikmat sempat itu sempit. Kesempatan itu langka. Tuhan itu melapangkan bagi yang menyempatkan. Jadi, tetep terserah anda. Hehe

 

Keep Figting !!! Learn, Action and Share
@johanhariyanto

Langkah Berenergi di pagi hari

Menjadikan Hidup anda Lebih Hidup

Setiap hari saya mempunyai sebuah resolusi. Saya menyebutnya resolusi harian. Sekarang. Inilah yang membuat langkah saya menjadi lebih berenergi. Menjadi lebih berarti. Dan merasa ada kehidupan.


Setiap hari anda bisa memulainya dengan langkah kecil. Mulai dari mematikan lampu pukul 10 malam. Minum susu. Menggosok gigi. Bersuci (Baca: wudlu). Kemudian baru tidur. Sudah hemat, segar, suci lagi. Betapa bahagianya hidup ini. Alhamdulillah :)


Bersyukur atas nikmat hari ini. Berdoa dan berharap Tuhan memberikan nikmat sempat. Niatkan bangun di 1/3 malam yang terakhir.


Pergilah ke masjid. Nabi sangat menganjurkan shalat shubuh berjamaah di masjid. Boleh dibilang belum laki kalau belum shalat jamaah. Saat shubuh merupakan saat kualitas udara berada pada titik terbaik. Karena itulah menyehatkan. Sehingga wajib hukumnya menikmati pagi. Terutama anda yang muslim.


Lihat saja orang China. Jangan kalah dengan mereka. Jalan santai menjadi rutinitas. Padahal mereka bukan islam. Tapi mereka tahu manfaat jalan pagi bagi tubuh. Menyehatkan. Tidak percaya? Terserah anda.


Bahkan. Konon ada cerita seseorang melihat tentara Yahudi sedang mengintip ke dalam Masjidil Aqsa saat shalat shubuh berlangsung. Setelah shalat selesai. Seorang ulama bertanya,” ada apa anda tadi melihat ke dalam masjid?”. Jawab tentara Yahudi,“Saya hanya menghitung jumlah jamaah yang shalat. Karena menurut atasan saya, Islam (baca: Palestina) tidak akan menang atas kami (baca: yahudi), selama jumlah jamaah shalat shubuh tidak lebih dari jamaah shalat jumat. Nah lho!!! Alasan apalagi sekarang. Bangsa China aja tahu. Bangsa Yahudi sampai percaya seperti itu. Kita yang islam justru masih selimutan di kamar. Memang tidak tahu diri. Dasar !!!


Setelah jamaah shubuh. Sebaiknya anda berdoa. Ceritakan kepada Tuhan apa saja resolusi harian anda. Apa saja yang ingin anda capai hari ini. Jelaskan point to point. Tuhan maha mengetahui apa yang anda butuhkan. Semakin jelas semakin cepat terkabulnya doa anda. Insyallah


Saya telah melakukan ini. Mau tahu efeknya? Sungguh luar biasa. Luar biasa sungguh. Sungguh membahagiakan. Dan pasti menyehatkan. Bolehlah anda sakit. Tapi sebentar saja. Haruslah anda selalu sehat. Tapi yang lamaaaaaaaaaaaa. Semakin lama sehat. Semakin produktifitas baik. Sampai-sampai syahrini nggak kuat nahan bilang,”luar biasa. Ctar. Ctar membahana. Badai. Alhamdulillah yaach. sesuatu”. Komplit dahhh

Masih nggak percaya sampai di sini. Sudahlah. Berhenti saja membacanya. Hahaha. Memang sudah habis tulisannya. :p


Keep Fighting !!! Learn. Action and Share
@johanhariyanto

Nikmat Sakit


Berawal dari Jajan Bakso 

Jumat. 23 November 2012. Pukul 3 pm WIB. Saya sudah sampai di rumah. Saat perjalanan baru sampai Jaten. Dan lagi-lagi di Jaten. Ketika saya pulang hujan turun. Saya memakai mantel. Sedikit basah di kaki dan tangan. Ketika memasuki wilayah Sragen hujan mulai reda. Mantel masih saya pakai sampai rumah. Untuk mengurangi terpaan angin. Dan dingin.

Jumat malam. Belum genap pukul 8 pm WIB. Mata mulai mengantuk. Saya putuskan untuk istirahat sebentar di kamar. Sambil membaca slide periklanan. Bahan ujian susulan psikologi periklanan. Baru tiga slide. Tapi tubuh tak mampu menahan. Saya tertidur.

Tengah malam. Saya terbangun. Badan semua pegal. Tanda-tanda saya sakit. Lama. Saya membuka mata. Saya menuju ke kamar mandi. Kemudian kembali ke kamar. Entah apa yang saya rasakan ini. Saya sakit? Kenapa sakit? Apa ketika tadi kehujanan saya tadi kedinginan. Lalu masuk angin? Apa kehujanan selama satu minggu. Kemudian dikumulatif. Dijumlahkan. Akhirnya jadi sakit? Apa karena kemarin. Hari kamis saya makan bakso dan sorenya maag saya kumat? Tapi apa hubungannya dengan sakit saya sekarang? Malam itu maag saya langsung sembuh. Saya bingung. Tak merasa melakukan kesalahan yang menyebabkan saya sakit.

Saya terus menelusur apa saja yang telah saya lakukan. Saya tidak menemukan apa yang mungkin menyebabkan saya sakit. Oke. Saya menenangkan diri. Terimakasih ya Allah. Saya terima. Kemudian ber-istighfar sebanyak-banyaknya. “Maafkan Tuhan entah apa salah hamba. Perkataan hamba yang sering menyakitkan. Usil saya yang berlebihan. Suka ngutang. Pelit. Suka ngomongin orang dan bla bla bla...”. Saya terus ber-istighfar sampai tidak sadar sudah tidur lagi.

“Ini demam. Masuk angin.”saya pikir. Sebelumnya saya tidak menyangka maag. Karena hari itu saya tidak telat makan. Saya makan. Bahkan sampai di rumah saya langsung makan. Sebelum tidur pun, perut saya baik-baik saja. 

Benar ini adalah demam. Saya hafal dengan sakitnya. Rasa sakit saya berbeda dari kebanyakan orang. Saya sulit menjelaskannya. Entah. Saya juga tidak tahu namanya. Setiap saya demam. Badan saya semua menjadi pegal. Setiap sudut tubuh dan lekuk badan. Sakit. Ngiluuu. 

Rasanya enak sekali membayangkan dipijit bagian-bagian tubuh saya yang pegal. Tapi pegal saya ini berbeda. Setiap dipijat rasanya berkurang tetapi ketika pijatan dihentikan rasa sakit itu kembali lagi. Saya menyerah setiap sakit saya ini datang. Tidak kuat. Tidak tahan.

Masalah sakit saya tidak pernah main-main. Saya tidak mau pergi ke dokter yang asal-asalan.

Bukan karena sombong. Bukan juga kebanyakan uang. Tetapi prinsip saya. Saya tidak tahan dengan pegal. Saya harus segera sembuh. Tidak ada waktu berspekulasi dengan dokter. Yang pasti-pasti saja. Saya suka langsung ke rumah sakit. Memang biaya sedikit lebih mahal. Tapi saya langsung merasakan efeknya. Kurang dari dua jam. Saya jamin. Hahaha

Sebaliknya saya suka main-main soal minum obat. Tidak ada namanya disiplinnya sama sekali. Saya tidak pernah menghabiskan obat dari dokter. Paling lama sehari semalam itu sudah rekor pribadi. “Apa enaknya obat? Kalau tujuannya sembuh sudah tercapai kenapa diminum terus? Itu kan racun!”, bela saya.

Masih satu pertanyaan saya yang belum terjawab. Kenapa saya sakit? Apakah Tuhan sedang sayang? Mungkinkah Tuhan sedang melindungi saya dari bencana lain? Apakah dosa saya sedang dikurangi? Saking banyaknya dosa. Saya harus dihadiahi rasa sakit biar berkurang. Keep Husnudzon !!!. Tuhan sayang sama saya.

Tensi saya 100/70. Masih rendah seperti biasa ketika saya periksa ke dokter. Saya maag, mual, badan dan kepala tidak enak. Lidah saya kotor. Penjelasan dokter mencerahkan. Saya maag, masuk angin dan demam. Terakhir. “Jangan makan pedas, asam dan bakso dulu!” kecam dokter Wisnu.

Saya berharap cepat pulih. Hari senin. 26 November 2012. Kepala saya masih pusing. Migran sebelah kanan. Lidah saya masih pahit. Perut saya masih kembung. Masih enggan makan enak. Yang tidak enak apalagi. Tapi itu semua bukan halangan. Saya memutuskan stop minum obat. Walaupun kemarin dokter memberi wejangan untuk menghabiskan obatnya.

Saya frustasi. Sakit kok tidak sembuh-sembuh. Sudah minum obat. Lama. Banyak. Nggak enak. Huhuhu

Saya mengotak-atik pikiran. Sakit ini hanya persepsi. Saya paksa untuk buka coreldraw. Saya bikin desain. Saya mulai menulis catatan ini. Mungkin hasilnya tidak bagus. Tapi cukup menyembuhkan. Dan obat paling ajaib. Sedekah. Saya harus bersedekah. Besok. Insha Allah
Setelah saya pulih nanti. Saya berjanji (red:Insha Allah) akan Keep Fighting lagi. Mengejar nikmat waktu yang tertunda. Dengan nikmat sakit yang diberikan. Keep Husnudzon! Saya ralat. Mengejar nikmat sakit yang dianugerahkan. Menunggu nikmat sehat. Saya istirahat dulu. Pikiran dan badan. Alhamdulillah.

Bahkan saya akan lebih melimitkan waktu. Itu passion saya sekarang. Merambah hobi baru. Menulis, berenang dan belajar bahasa asing (red: bahasa inggris). Juga marketing. Doakan. Aamiin-kan sekalian. Aamiin

Keep Fighting!!! Learn. Action. And Share

@johanhariyanto

#HematBermartabat



Cara hemat anak kos (red: Mahasiswa)


Hemat itu bahagia. Hemat itu membahagiakan. Hidup hemat berarti hidup efisien. Efisien berarti tidak banyak berbuat sia-sia. Sudah sesuai sunah nabi. Tinggalkan perkara yang sia-sia.
Hemat tidak hanya pada konteks uang saja. Hematlah dalam segala hal. Pada perilaku, kebiasaan, pakaian, makanan, barang-barang dan yang lainnya.

Sebagai mahasiswa saya sangat anjurkan anda untuk berhemat. Anda kan belum kerja. Masih minta jatah pada orangtua. Apa itu balasan kepada orangtua? Mereka bekerja anda menghamburkannya.

Di bawah ini adalah perilaku hemat yang sudah saya praktikan dan saya rasakan dampaknya. Tidak lain adalah keindahan dan kebahagiaan. 

Charge handphone seminggu sekali. Bisa??! Tentu. Beli HP yang hemat pemakaian baterainya. Saya hanya punya satu HP. Merk nokia tipe 1280. Bisa sms dan telepon. Cukup. Ditambah dengan tombol keypad empuk. Nyaman buat sms-an. Speaker keras. Nyaman buat telepon-an. Sudah lebih dari cukup.

  • Ingat iklan layanan masyarakat 17-22? Saat ini saya sedang mempraktikannya. Setelah pukul 22 saya mematikan kamar kos. Entah sudah mau tidur atau belum. Lampu depan kamar kos juga saya matikan. Mushola dan kamar mandi ditempat kos juga. Insya Allah bisa menhemat listrik pak kos yang akhir-akhir ini sering njegleg. Itu kan juga listrik negara. Untuk digunakan bersama. Itung-itung membantu Indonesia. Dan seluruh masyarakat yang belum bisa merasakan listrik. Dan yang akan merasakan listrik. Insya Allah.
  • Matikan kipas angin dan lampu kamar kos ketika meninggalkan kamar walaupun sebentar. Sewaktu musim dingin seperti sekarang. Ada yang masih nyalain kipas itu namanya sombong. Boro-boro nyalain kipas. Pake selimut aja masih dingin. Hmm 
  • Men-charge gadget diwaktu malam lebih hemat ketimbang siang hari. Tetapi setelah baterai penuh, langsung dicabut.
  • Ingin minum air dingin yang menyegarkan tapi tetep hemat listrik. Pakai air kendi! 
  • Budaya China dan Jepang. Setelah makan mereka minum dengan air hangat (red: teh). Menurut mereka,” Air hangat lebih baik bagi tubuh.” 
  • Matikan air kamar madi kos jika sudah penuh.
  • Gunakan air secukupnya. Untuk wudlu juga harus secukupnya.
  • Air sisa mencuci gunakan untuk menyiram tanaman. Bisa juga untuk membersihkan lantai kamar mandi dan mengepel lantai kamar kos.
  • Sekarang kita tak perlu heran kenapa orang china itu pada umumnya lebih kaya dari penduduk pribumi di sekitarnya. Lihat saja Ahok. Saya kagum dengan gebrakannya baru-baru ini. Setelah dilantik jadi wagub DKI Jakarta, Ia mengharuskan pemerintah daerah Jakarta menghemat anggaran sebesar 25 %. Dan ini indah. Belum ada gubernur maupun wakil gubernur yang melakukan itu. 
  • Yang anak kos makannya sekedarnya. Asal memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
  • Penghalang terbesat #HematBermartabat adalah anda gemuk! Ingat itu. Bagaimana mau hemat kalau suka makan. Sedikit-sedikit makan.
  • Berhenti makan sebelum kenyang. Ini islam yang mengajarkan. Bukan karena nggak punya makan.
  • Pisahkan 20% uang saku anda seminggu atau sebulam sebelum anda gunakan. Setiap hari. Anda cukup membawa uang kurang dari 25 ribu. Cara ini sangat manjur. Coba aja. Saya sudah mencoba. Bahkan saya hanya bawa 15 rb. Mau tahu hasilnya. That’s so amazing !!!
  • Isi bensin kendaraan anda pada awal minggu. Saya isi 20 ribu. Dan tidak saya isi lagi sebelum bertemu di awal minggu berikutnya. #HematBermartabat

Inilah sebagian yang saya share. Ya. Hanya sebagian saja. Lebih lengkapnya coming soon. Haha. Salam hemat. Hemat Bermartabat.

Keep Fighting !!! Learn, Action, and Share
@johanhariyanto

Nikmat Iri


Iri Positif

Apa jenis iri anda? Apakah anda iri terhadap materi dan kebendaan orang lain? Atau anda iri terhadap prestasi dan kebaikan oranglain?

Saya adalah manusia biasa. Dan itu sudah niscaya. Fitrah-nya dari sana. Sebagai manusia biasa saya juga pernah merasa iri. Saya tidak luput dari iri pada teman yang punya barang-barang terbaru, terbaik, atau mahal. Tidak mau dibilang munafik. Itulah kenyataannya.

Saat ini ternyata berbeda. Saya sedang memasuki masa coba-coba. Saya dapat berubah-ubah. Saya mencari setelan yang pas sebagai jati diri. Terkadang belajar menjadi galak. Terkadang saya lembut. Di lain waktu saya sangat berani. Di waktu yang lain saya sangat sabar. Saya sadari keadaan ini. Saya merencanakannya. Inilah proses saya menuju dewasa. Dewasa yang hakiki. Kalau ada???

Masalah iri. Saya pun meneladani teori yang baik untuk saya praktikan.

Saya berusaha membentuk passion. Yang berbeda dengan orang kebanyakan. Sering saya dengar, “Mereka yang popular adalah mereka yang tampil berbeda”.

Ketika teman-teman saya membeli sepatu merk luar negeri. Mahal. Original maupun KW. Saya pusing browsing mencari sepatu merk asli Indonesia.

Sebenarnya banyak pengrajin sepatu di Indonesia. Tetapi sayangnya mereka membuat sepatu kemudian ditempeli merk luar negeri. Sebagai mahasiswa, saya sering tergiur. Sepatu murah. Merk terkenal.

Beruntung. iman saya cukup kuat. Saya gigih mencari sepatu merk dalam negeri. Negeri sendiri. Negeri Indonesia. Merk dagang sendiri. Bikinan orang Indonesia. Saya ingin menghargai usahanya. Saya akan membeli produknya. Pasti!

Satu hal yang saya baru sadar. Ketika teman-teman saya berlomba-lomba memiliki handphone pintar. Saya lupa. Seharusnya saya iri. Saya masih punya satu hape. Tidak bisa internet. Tidak bisa BBM, WhatsApp apalagi sosmed. Tapi jangan salah hape saya tahan banting dan tahan lamaaaaa...

Nikmatnya, saya tidak perlu ribut mencari charger saat hape lowbat di tengah hari. Saya tidak perlu membeli powerbank untuk bisa mencharge saat sedang bepergian. Saya lebih irit karena tidak perlu beli pulsa sosmed, pulsa full service, pulsa ini pulsa itu. Saya hanya perlu satu pulsa. Pulsa regular. Saya muda dan nggak suka ribet. Hahaha.

Setelah banyak melakukan experiment. Dari teori ke praktik. Subjek saya sendiri. Johan Hariyanto. Kini saya bisa merasakan jenis iri yang berbeda. Saya iri melihat teman kos. Sebut saja namanya python<Bukan nama sebenarnya>. Dia rajin bersih-bersih kamarnya. Rajin sekali. Sangat rajin. Clean clean clean and cleaaaar.

Saya meneladaninya. Walaupun tetap masih kalah. Tapi saya berproses agar bisa rajin bersih-bersih. Saya tekunkan. Saya disiplinkan. Dan bisa dilihat hasilnya di kamar kos saya. Boleh dikritik. Boleh dinilai. Boleh dihujat juga. Pokoknya ikhlassss

Saya juga sering iri pada teman yang suka dan mampu memberi banyak <sedekah><infak>. Iri sekali. Dari teori yang saya dapat. Sedekah itu mengkayakan. Membahagiakan. Menyehatkan. Saya iri kalau nanti saya lebih miskin gara-gara sedekah saya lebih sedikit. Saya sering sakit gara-gara infak nya sedikit. Sering emosi gara-gara jarang tersenyum. Tentu yang memberi semua itu Tuhan. Tuhan memberi nikmat sehat, nikmat cukup dan nikmat senikmat nikmatnya kepada orang-orang yang suka memberi. Saya tegaskan bukan sedekahnya. Tapi TUHAN.

Bukan apa-apa. Saya malu saja. Saat baru sedikit bisa memberi. Tapi pamernya luar biasa. Walaupun dalam hati saya berharap teman-teman juga iri bisa memberi. “Johan aja bisa, kenapa saya tidak?!”, kata hati yang ingin saya dengar dari teman-teman.

Keep Fighting !!! Learn. Action. And Share

By : @johanhariyanto
Up