24 PEDOMAN MENGHANGATKAN HUBUNGAN PASUTRI:


  1. Jangan sampai rutinitas pekerjaan membuat pasangan melupakan pentingnya meluangkan waktu bermesraan. Berkumpul itu penting. Buat jadwal harian, dan mingguan yang harus disepakati. Disiplin menjalankannya. Gunakan kesempatan itu untuk bercanda dan bercengkerama sehingga emosi positif masuk dalam memori setiap anggota keluarga.
  2. Berikan reward. Berupa pujian atau hadiah atau bentuk apresiasi lainnya kepada pasangan dalam menjalankan kewajiban. Beri pujian kepada suami atas jirih payahnya dalam bekerja untuk keluarga. Beri pujian kepada istri atas pengelolaan rumah tangga yang baik, mengurus dan membimbing anak. Beri acungan jempol, katakan masakan istri enak, beri kecupan hangat, peluk pasangan, atau katakan i love u. Itu sudah membuat pasangan merasa melayang tersayang-sayang.
  3. Jadi pendengar yang baik. Antusiaslah ketika pasangan sedang bercerita. Entah itu penting atau tidak. Apa efeknya? Pasangan akan saling terbuka, permasalahan dapat teratasi sedini mungkin.
  4. Berusahalah untuk membuat pasangan bahagia. Tujuan menikah adalah untuk menunjukkan betapa besar anda mencintai pasangan, bukan untuk melihat dan membuat pasangan sedih.
  5. Ungkapkan rasa sayang anda dengan berbagai cara sesuai dengan karakter dan kesukaan pasangan. Kata mesra melalui sms disiang bolong, saat istirahat di kantor dapat membuat hati pasangan anda berbunga-bunga, dan tentu semangat menjalani pekerjaan untuk menafkahi pasangan.
  6. Berikanlah selalu hanya yang terbaik kepada pasangan. Berdandanlah di rumah, berpenampilan baik sangat dianjurkan. Hindari diri anda dari baju kumal, kaos oblong lawas, badan bau karena belum mandi dll. Jauhilah hal-hal seperti ini, maka kehidupan ranjang anda akan memukau.
  7. Berhentilah melihat dan mengagumi rumput di pekarangan orang lain. Rumput di pekarangan rumah kita tidak akan kalah hijau dan mempesona jika anda dan pasangan senantiasa menyirami dengan penuh kasih sayang dan merawatnya dengan kelembutan cinta.
  8. Penuhi keinginan pasangan dengan keiklasan. Jangan kotori segala pengorbanan anda dengan niat agar pasangan juga mau berkorban untuk anda.
  9. Berhenti berkeluh kesah dan menyesali keadaan adalah langkah yang harus anda lakukan saat ini juga. Jangan sampai menjadi karakter anda yang sangat sulit dihilangkan. Sabda nabi, lihatlah orang yang berada di bawahmu, jangan melihat keadaan orang yang ada dia atasmu.
  10. Jadikan pasangan sebagai bintang dalam setiap keberhasilan yang dicapai. Berhentilah pujian pada diri sendiri, gantilah dengan mengapresiasi pasangan.
  11. Jadikan pasangan sebagai tokoh utama dalam setiap perbincangan anda dengan pasangan. Hal ini menujukkan betapa anda sangat perhatian kepada pasangan.
  12. Buanglah jauh-jauh istilah ‘keluarga istri’ atau ‘keluarga suami’.
  13. Memahami bahwa pasangan anda mempunyai tugas yang sulit. Suami dalam perkerjaannya dan istri dalam mengelola rumah tangga.
  14. Berhati-hatilah dalam bersikap menyalahkan pasangan ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
  15. Jangan terlalu posesif kepada pasangan. Sifat posesif menyebabkan cemburu berlebihan.
  16. Perhatikan baik-baik. Berpikirlah dahulu sebelum berbicara. Sehingga anda tidak perlu menyesali atas perkataan yang membuat situasi tidak nyaman setelah anda berbicara.
  17. Redam amarah dengan berwudlu. Perbanyak istighfar dan mengingat Allah.
  18. Beri kesempatan pasangan mengutarakan komentarnya. Anda akan mengetahui permasalahan secara detail.
  19. Jangan membesar-besarkan masalah.
  20. Berempatilah. Tinggalkan sikap egois. Ketika istri sedang PMS, pahami dia. Atau anda yang mengalami PMS, jangan libatkan suami untuk ikut merasakan keadaan yang sedang anda alami. Jangan pula jadikan masa PMS sebagai pembenaran terhadap sikap anda yang tidak dapat dimengerti.
  21. Berkomunikasilah dengan pasangan sesuai dengan memahami karakter dia. Pasangan anda lebih lama hidup dengan budaya dan lingkungan sebelum anda menjadi pasangan suami istri.
  22. Jangan mengultimatum pasangan agar berbuat sesuai dengan apa yang anda kehendaki.
  23. Biasakan memberikan teladan bukan perintah. Berikan contoh langsung.
  24. Hindari sikap defensif atau membela diri. Menerima kesalahan dengan lapang dada akan menjadikan hati lebih tenang, membuat ruang gerak tidak kaku, dan perasaan lebih nyaman.
Disadur dari buku “Dialog Keluarga menuju Surga”
Up